Sukses

LSI: Fadli Zon Gegabah Polisikan Lembaga Survei

Fadli Zon melaporkan sejumlah lembaga survei atas tuduhan makar karena mengumumkan pemenang Pilpres mendahului KPU.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Tim Pemenangan Prabowo-Hatta, Fadli Zon melaporkan sejumlah lembaga survei atas tuduhan makar karena mengumumkan pemenang Pilpres mendahului KPU. Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang juga dilaporkan menilai laporan Fadli Zon itu ahistoris atau berlawanan dengan sejarah.

"Laporan itu ahistoris, karena sebetulnya exit poll dan quick count kita sudah lakukan lama. Kedua, laporan itu merupakan tindakan gegabah dan ceroboh, karena kita tahu Fadli Zon dasarnya akademisi, mengapa kemudian melaporkan hasil ilmiah yang sangat akademik," kata peneliti LSI Adjie Alfaraby di kantornya, Jakarta, Kamis (17/7/2014).

Adjie mengakui, pimpinan LSI Denny JA memang mengucapkan selamat pada Jokowi-JK sebagai presiden dan wakil presiden terpilih pada pukul 14.00 WIB. Tapi, saat itu Denny JA juga menyebutkan ucapan selamat itu berdasarkan hasil exit poll yang dimiliki LSI, bukan hasil KPU.

"Pernyataan itu sebagai kesimpulan atas temuan ilmiah yang dilakukan melalui metode exit poll. Dan ini bukan hal yang baru dilakukan," lanjut Adjie.

LSI sebenarnya sudah mengetahui hasil exit poll sejak pukul 11.00 WIB. Dan pengumuman sebelum hasil qucik count selesai merupakan hal yang biasa dilakukan, termasuk pada Pemilu 2009.

"Exit poll dan quick count memang berbeda. Tapi secara akurasi sama tingginya. Berbeda dengan survei yang masih memiliki margin error cukup tinggi. Sedangkan, exit poll dan quick count hanya memiliki margin error 1%," jelas Adjie.

Hal yang paling utama, kata Adjie, sejak awal Denny JA sudah menyampaikan disclaimer atau kondisi. Dalam pernyataannya, Denny JA dengan jelas menyatakan Jokowi-JK menang versi exit poll dan tetap harus menunggu hasil KPU.

"Denny JA menyatakan pemenang Pemilu Presiden yang sebenarnya adalah yang akan diumumkan oleh KPU. Hasil exit poll atau quick count ini hanya metode ilmiah untuk memprediksi," tandas Adjie. (Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini